Kadang- kadang aku sendiri tak ada jawapan, mengapa engkau aku rindukan walau di waktu-waktu kau berada dalam pelukanku. Dan setiap pelukan kita selalu terasa bagai pelukan sentuhan ciuman pertama. Tiap kali ini terjadi, bergetar jiwa dan seluruh kewujudan aku. Rasa bertenaga biarpun pelukanmu meluluhkan aku.
Farah Hanna, maaf sebab akhir- akhir ni aku terlalu sibuk dengan tugas hidup. Kucoretkan ini sebagai tanda terima kasih sebab kau selalu memahami dan berada di sisi, melegakan aku dengan senyumanmu yang sentiasa bercahaya.
Malam ini malam ulangtahun kita. Memandang wajahmu, tak pernah aku tak terpukau. Kagum dengan senyuman indahmu yang mempamerkan kebahagiaan. Terukir ikhlas di bibirmu yang segar. Betapa bertuahnya aku...
Andai bisa kau selam hati ini, sewaktu kata-kata ini aku coretkan, rasakanlah debar jantung aku. Sebuah perasaan hebat yang kau hadiahkan untuk aku mengalir dalam darah. Hidup ini begitu indah. Semakin indah setiap hari. Engkaulah erti bagi semua keindahan itu. Terima kasih, cahayaku .
Untuk engkau, kesetiaan dan apa saja.
Untuk engkau, semua semangat dan cinta.
Untuk engkau, semua lagu.
Aku menjadi aku .
Terima kasih, Hanna Hakeem.
