Kesempurnaannya menyakitkan aku,
sakit akibat kebimbangan
sakit akibat kebimbangan
bimbang akan merosakkannya,
tapi kesakitan itu hilang serta merta
kala dia tersenyum dengan gembira
waktu dia berkata, "aku mau memiliki engkau."
Dari setiap pengertian, dia adalah keajaiban.
Dari segenap rasa dan makna
terpantul sinar menyilaukan pandanganku ,
dan cahaya itu hilang dalam urat dan sendiku.
kala dia tersenyum dengan gembira
waktu dia berkata, "aku mau memiliki engkau."
Dari segenap rasa dan makna
dan cahaya itu hilang dalam urat dan sendiku.
Begitu ajaibnya dia dan aku serta merta pulih.
Pulih tanpa perlu dirawat.
Hadir dirinya adalah penawar perit dan perih.
Cahayanya menjadikan aku seorang yang kuat.